Di dorong oleh keinginan kuat untuk Dapat Uang maka kita harus mengetahui caranya. Point pertama Cara Dapat Uang Melimpah adalah menentukan jumlah uang yang ingin kita peroleh. Namun pertanyaan yang kemudian muncul: darimana dan bagaimana cara menghitung jumlah uang yang akan di dapat sebagai target ?
Dalam kehidupan nyata kita factor yang sangat memotivasi kita untuk mencari dan memperoleh uang adalah kebutuhan dan keinginan. Ini karena manusia seiring dengan dinamika yang ada tingkat dan jumlah kebutuhannya selalu berkembang. Tidak ketinggalan pula akan pemenuhan kebutuhan yang sifatnya sangat spontan dalam bentuk keinginan.
Kebutuhan adalah sesuatu yang sangat diperlukan oleh seorang manusia guna menunjang kelangsungan hidupnya’ seperti sandang-pangan-papan.. Sedangkan keinginan sangat bersifat konsumtif. Kebutuhan ini muncul sebagai akses perkembangan yang begitu cepat dan global; makan di restoran, beli baju yang bermerk tertentu sehingga mahal harganya.
Disini saya tidak akan membahas tentang keinginan. Bukan karena sifatnya tidak penting, akan tetapi biasanya yang berkategori kebutuhan adalah mendesak dan mutlak dipenuhi makanya lebih saya tekankan. Disamping itu segala sesuatu yang bersifat kebutuhan sebenarmya yang menjadi dasar pemikiran kita untuk mengkalkulasi jumlah uang yang ingin kita peroleh.
Jadi kalau ingin mengetahui berapa sebenarnya jumlah uang yang ingin kita peroleh, maka mulailah dengan mendata jumlah dan nominal kebutuhan hidup kita sehari-hari. Karena dari kegiatan tersebut akan diperoleh jumlah uang yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kondisi kehidupan yang sedang kita jalani sekarang ini minimal bertahan atau syukur-syukur berkembang.
Mari kita coba merenungkan atau mebayangkan sedikit saja, kira-kira tingkat kehidupan seperti apa yang kita inginkan? Atau sekarang ini kehidupan seperti apa yang sedang kita jalani? Hidup bujang? Bujang dengan ada tanggungan anggota keluarga lain? Atau sudah berkeluarga yang memiliki satu anak bahkan lebih?
Ini semua harus menjadi dasar pemikiran kita. Dari gambaran tersebut kita bisa menarik beberapa point tentang seberapa banyak biaya yang harus kita keluarkan untuk memperoleh tingkat kehidupan sebagaimana yang ada saat ini.
Dalam dunia nyata pasti kita akan berkutat dengan beberapa biaya seperti:
Itu kira-kira contoh beberapa sumber pengeluaran yang harus kita perhitungkan sebagai kebutuhan hidup. Meskipun demikian tentu setiap orang dengan situasi kondisi berbeda, lain pula jumlah atau itemnya.
Langkah selanjutnya adalah merinci beberapa kebutuhan tersebut dalam nominal uang yang sebenarnya. Dari mana kita bisa mengetahui jumlah masing-masing post. Tentu saja dari pengalaman-pengalaman yang sudah pernah terjadi. Ambil contoh bayar listrik sebulan Rp 150 ribu, Air Rp 75 ribu, Makan Keluarga Rp 2,5 juta sebulan betu seterusnya. Setelah itu di total secara keseluruhan. Katakanlah totalnya akhirnya di dapat Rp 7,5 juta. Ini berarti setiap bulan kita harus bisa dapat uang sebesar tersebut untuk mempertahankan gaya hidup sebagaimana yang ada ini.
Dari sini kita sudah bisa bernafas lega bahwa ternyata kegiatan yang kita lakukan sehari-hari harus bisa menghasilkan Rp 7,5 juta (seperti contoh). Kita menetapkan bahwa target uang yang harus kita peroleh setiap bulan adalah jumlah tersebut. Terus, bagaimana dengan setahun, dua tahun ? yach…tinggal dikalikan saja dengan waktu yang ada.
Sebagaimana target besar kita ingin dapat uang, maka kita sudah mampu menentukan target terfocusnya tentang jumlah uang secara terinci. Dengan demikian pola piker yang kita kembangkan semakin jelas dan terpola akan tujuan hidup.
Dalam kehidupan nyata kita factor yang sangat memotivasi kita untuk mencari dan memperoleh uang adalah kebutuhan dan keinginan. Ini karena manusia seiring dengan dinamika yang ada tingkat dan jumlah kebutuhannya selalu berkembang. Tidak ketinggalan pula akan pemenuhan kebutuhan yang sifatnya sangat spontan dalam bentuk keinginan.
Kebutuhan adalah sesuatu yang sangat diperlukan oleh seorang manusia guna menunjang kelangsungan hidupnya’ seperti sandang-pangan-papan.. Sedangkan keinginan sangat bersifat konsumtif. Kebutuhan ini muncul sebagai akses perkembangan yang begitu cepat dan global; makan di restoran, beli baju yang bermerk tertentu sehingga mahal harganya.
Disini saya tidak akan membahas tentang keinginan. Bukan karena sifatnya tidak penting, akan tetapi biasanya yang berkategori kebutuhan adalah mendesak dan mutlak dipenuhi makanya lebih saya tekankan. Disamping itu segala sesuatu yang bersifat kebutuhan sebenarmya yang menjadi dasar pemikiran kita untuk mengkalkulasi jumlah uang yang ingin kita peroleh.
Jadi kalau ingin mengetahui berapa sebenarnya jumlah uang yang ingin kita peroleh, maka mulailah dengan mendata jumlah dan nominal kebutuhan hidup kita sehari-hari. Karena dari kegiatan tersebut akan diperoleh jumlah uang yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kondisi kehidupan yang sedang kita jalani sekarang ini minimal bertahan atau syukur-syukur berkembang.
Mari kita coba merenungkan atau mebayangkan sedikit saja, kira-kira tingkat kehidupan seperti apa yang kita inginkan? Atau sekarang ini kehidupan seperti apa yang sedang kita jalani? Hidup bujang? Bujang dengan ada tanggungan anggota keluarga lain? Atau sudah berkeluarga yang memiliki satu anak bahkan lebih?
Ini semua harus menjadi dasar pemikiran kita. Dari gambaran tersebut kita bisa menarik beberapa point tentang seberapa banyak biaya yang harus kita keluarkan untuk memperoleh tingkat kehidupan sebagaimana yang ada saat ini.
Dalam dunia nyata pasti kita akan berkutat dengan beberapa biaya seperti:
- Biaya untuk pribadi, beli sabun, shampoo, minyak rambut, kosmetik dan sebagainya yang bersifat untuk diri sendiri.
- Biaya kebutuhan anggota keluarga yang menjadi tanggungan kita, sekolah anak misalnya.
- Biaya kebutuhan bersama listrik, air, telephone
- Biaya untuk makan sehari-hari
- Biaya social, sumbangan untuk orang lain, karena sebagai mahluk social sudah selayaknya ini dimasukkan sebagai kebutuhan hidup meskipun sifatnya tidak mendesak dan harus.
Itu kira-kira contoh beberapa sumber pengeluaran yang harus kita perhitungkan sebagai kebutuhan hidup. Meskipun demikian tentu setiap orang dengan situasi kondisi berbeda, lain pula jumlah atau itemnya.
Langkah selanjutnya adalah merinci beberapa kebutuhan tersebut dalam nominal uang yang sebenarnya. Dari mana kita bisa mengetahui jumlah masing-masing post. Tentu saja dari pengalaman-pengalaman yang sudah pernah terjadi. Ambil contoh bayar listrik sebulan Rp 150 ribu, Air Rp 75 ribu, Makan Keluarga Rp 2,5 juta sebulan betu seterusnya. Setelah itu di total secara keseluruhan. Katakanlah totalnya akhirnya di dapat Rp 7,5 juta. Ini berarti setiap bulan kita harus bisa dapat uang sebesar tersebut untuk mempertahankan gaya hidup sebagaimana yang ada ini.
Dari sini kita sudah bisa bernafas lega bahwa ternyata kegiatan yang kita lakukan sehari-hari harus bisa menghasilkan Rp 7,5 juta (seperti contoh). Kita menetapkan bahwa target uang yang harus kita peroleh setiap bulan adalah jumlah tersebut. Terus, bagaimana dengan setahun, dua tahun ? yach…tinggal dikalikan saja dengan waktu yang ada.
Sebagaimana target besar kita ingin dapat uang, maka kita sudah mampu menentukan target terfocusnya tentang jumlah uang secara terinci. Dengan demikian pola piker yang kita kembangkan semakin jelas dan terpola akan tujuan hidup.
2 comments:
good blog
Hai sukses syach
Post a Comment